Karamel Gula
Inovasi Puskesmas Mamajang, 2023 – Karies gigi secara historis telah dianggap komponen paling penting dari beban penyakit mulut global. Menurut data survei World Health Organization tercatat bahwa di seluruh dunia 60–90% anak mengalami karies gigi. Penderita karies gigi di Indonesia memiliki prevalensi sebesar 50–70% dengan penderita terbesar adalah golongan balita (Departemen Kesehatan RI, 2010).
Hasil Riskedas 2018 melaporkan bahwa prevalensi karies gigi di Indonesia adalah sebesar 57,6 % dan sebesar 93 % anak usia dini yakni dalam rentang usia 5-6 tahun,mengalami gigi berlubang. Ini berarti hanya tujuh persen anak Indonesia yang bebas dari masalah karies gigi. Berdasarkan hasil Pemeriksaan Gigi dan Mulut di Posyandu kelurahan wilayah Puskesmas Mamajang, rata2 anak berusia 4-5 tahun mengalami gigi berlubang.
Keadaan ini menunjukkan perlu ditingkatkan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan gigi dan mulut yaitu pada usia dini, karena perilaku merupakan kebiasaan yang akan lebih terbentuk bila dilakukan pada usia dini, Dampak yang ditimbulkan akibat karies gigi secara ekonomi adalah semakin lemahnya produktivitas masyarakat. Jika yang mengalami anak-anak maka akan menghambat perkembangan anak sehingga akan menurunkan tingkat kecerdasan anak, yang secara jangka panjang akan berdampak pada kualitas hidup masyarakat (Asse, 2010).
Persoalan di atas menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk melakukan upaya preventif. Inovasi Karamel Gula merupakan inovasi mengenai Kesehatan Gigi Anak Balita dengan melakukan intervensi sejak dini melalui pemeriksaan dan penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan kesehatahan gigi pada anak balita. Dimana dengan melakukan intervensi sejak dini , diharapkan prevalensi karies gigi pada anak terutama usia dibawah 5 tahun dapat ditekan.
Pemberian pengetahuan untuk orang tua mengenai cara memelihara kesehatan gigi anak juga dapat dilakukan sejak dini. Inovasi ini dilakukan secara bertahap pada setiap kelurahan di wilayah Puskesmas Mamajang, yang di harapkan setelah inovasi ini diterapkan, akan menghasilkan anak balita usia 4 tahun di kelurahan tersebut dinyatakan bebas dari karies gigi.